Golongan Darah >> Karakter

6:59 PM Posted In Edit This 0 Comments »
- Gologan darah A
-------------------
Biasanya orang yang bergolongan darah A ini berkepala dingin, serius, sabar dan kalem atau cool, bahasa kerennya.

Orang yang bergolongan darah A ini mempunyai karakter yang tegas, bisa di andalkan dan dipercaya namun keras kepala.

Sebelum melakukan sesuatu mereka memikirkannya terlebih dahulu. Dan merencanakan segala sesuatunya secara matang. Mereka mengerjakan segalanya dengan sungguh-sungguh dan secara konsisten.

Mereka berusaha membuat diri mereka se wajar dan ideal mungkin.

Mereke bisa kelihatan menyendiri dan jauh dari orang-orang.

mereka mencoba menekan perasaan mereka dan karena sering melakukannya mereka terlihat tegar. Meskipun sebenarnya mereka mempunya sisi yang lembek seperti gugup dan lain sebagainya. Dan sebenarnya cukup mudah terkena stress dan merasa tertekan.

Mereka cenderung keras terhadap orang-orang yang tidak sependapat. Makanya mereka cenderung berada di sekitar orang-orang yang ber'temperamen' sama.

Makanan yang cocok adalah hasil-hasil pertanian. Sayur,palawija, dll


- Gologan darah B
--------------------
Orang yang bergolongan darah B ini cenderung penasaran dan tertarik terhadap segalanya.

Mereka juga cenderung mempunyai terlalu banyak kegemaran dan hobby. Kalau sedang suka dengan sesuatu biasanya mereka menggebu-gebu namun cepat juga bosan.

Tapi biasanya mereka bisa memilih mana yang lebih penting dari sekian banyak hal yang di kerjakannya.

Mereka cenderung ingin menjadi nomor satu dalam berbagai hal ketimbang hanya dianggap rata-rata. Dan biasanya mereka cenderung melalaikan sesuatu jika terfokus dengan kesibukan yang lain. Dengan kata lain, mereka tidak bisa mengerjakan sesuatu secara berbarengan.

Mereka dari luar terlihat cemerlang, riang, bersemangat dan antusias. Namun sebenarnya hal itu semua sama sekali berbeda dengan yang ada didalam diri mereka.

Mereka bisa dikatakan sebagai orang yang tidak ingin bergaul dengan banyak orang.

Golongan darah B tidak suka sesuatu yang statis, dan mudah tertidur di mana saja. Satu hal yang bahaya, mereka juga rentan bunuh diri.

- Gologan darah O
--------------------
Orang yang bergolongan darah O, mereka ini biasanya berperan dalam menciptakan gairah untuk suatu grup. Dan berperan dalam menciptakan suatu keharmonisan diantara para anggota grup tersebut.

Figur mereka terlihat sebagai orang yang menerima dan melaksakan sesuatu dengan tenang. Mereka pandai menutupi sesuatu sehingga mereka kelihatan selalu riang, damai dan tidak punya masalah sama sekali. Tapi kalau tidak tahan, mereka pasti akan mencari tempat atau orang untuk curhat (tempat mengadu).

Mereka biasanya pemurah (baik hati), senang berbuat kebajikan. Mereka dermawan dan tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk orang lain.

Mereka biasanya di cintai oleh semua orang, "loved by all". Tapi mereka sebenarnya keras kepala juga, dan secara rahasia mempunyai pendapatnya sendiri tentang berbagai hal.

Dilain pihak, mereka sangat fleksibel dan sangat mudah menerima hal-hal yang baru.

Mereka cenderung mudah di pengaruhi oleh orang lain dan oleh apa yang mereka lihat dari TV.

Mereka terlihat berkepala dingin dan terpercaya tapi mereka sering tergelincir dan membuat kesalahan yang besar karena kurang berhati-hati. Tapi hal itu yang menyebabkan orang yang bergolongan darah O ini di cintai.

Bila berpacaran kadang mudah lepas kendali.

Makanan yan cocok adalah hasil buruan seperti daging dan unggas.


- Gologan darah AB
----------------------
Orang yang bergolongan darah AB ini mempunyai perasaan yang sensitif, lembut.
Mereka penuh perhatian dengan perasaan orang lain dan selalu menghadapi orang lain dengan kepedulian serta kehati-hatian.

Disamping itu mereka keras dengan diri mereka sendiri juga dengan orang-orang yang dekat dengannya.

Mereka jadi cenderung kelihatan mempunyai dua kepribadian dan susah ditebak apa maunya.

Mereka sering menjadi orang yang sentimen dan memikirkan sesuatu terlalu dalam.

Mereka mempunyai banyak teman, tapi mereka membutuhkan waktu untuk menyendiri untuk memikirkan persoalan-persoalan mereka


nb : tulisan di atas hanya penelitian dari beberapa ahli, tak semuanya seperti itu. hanya pada umumnya.

Belajarlah dari Sel Darah Merah

6:45 PM Posted In Edit This 0 Comments »

Belajar Dari Sel Darah Merah
Manusia memiliki sistem organ yang sangat kompleks. Salah satunya adalah sistem kardiovaskular atau sistem sirkulasi. Komponen dari sistem sirkulasi adalah darah sebagai transporter, pembuluh darah sebagai jalannya dan jantung sebagai pompanya. Darah berperan dalam proses transport, pengaturan pH dan komposisi elektrolit, pembekuan darah, pertahanan tubuh serta menjaga/menstabilisasi suhu tubuh. Darah terdiri dari bagian utama yaitu plasma darah (55%) dan elemen darah (45%). Plasma darah sebagian besar disusun oleh air (92%), sedangkan elemen darah terdiri dari eritrosit, leukosit, dan platelet. Sekarang, mari kita fokuskan bahasan kita pada eritrosit yang darinya kita belajar banyak hal.

Eritrosit berperan terutama dalam transport gas. Ukurannya sekitar 7,5µm, bentuknya cakram bikonkaf atau cakram pipih dengan bagian pusat lebih tipis dan lebih terang dari bagian tepinya. Bentuk ini menguntungkan karena permukaannya menjadi lebih luas untuk proses difusi gas (dibandingkan bentuk bola atau kubus). Eritrosit merupakan sel tidak berinti, tidak punya organel seperti sel-sel lain. Ia seolah-olah merupakan kantung untuk hemoglobin (Hb). Hb adalah protein eritrosit yang berfungsi dalam mentransport O2.

Eritrosit ‘didedikasikan sepenuhnya’ oleh Alloh untuk mentransport gas respirasi (O2 & CO2). O2 merupakan gas yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh kita untuk proses metabolisme. Sedangkan CO2 merupakan gas buangan yang harus dikeluarkan dari tubuh. Eritrosit tidak memiliki mitokondria sehingga energi yang diperolehnya berasal dari metabolisme anaerob (tidak membutuhkan O2). Oleh karena itu eritrosit tidak akan mengkonsumsi O2 yang ditransportnya. Hal ini membuat eritrosit sebagai pentransport yang ’efisien’ dan ’profesional’. Pelajaran pertama dari eritrosit adalah ”Amanah tanpa Pamrih”. Betapa sel yang suprakecil itu telah berbuat banyak untuk sel-sel sahabatnya yang lain. Mereka adalah sel-sel yang menyusun otak, lambung, usus, telinga, semuanya.. Eritrosit bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan oleh sang Arsitek, yaitu ”mentransport”. Dan tidak ada korupsi, karena sekali korupsi ”energi”, maka tubuh akan lemah dan akan berdampak secara tidak langsung pada fungsi eritrosit itu sendiri. Subhanalloh..

Bagaimana eritrosit dibentuk? Pembentukan eritrosit atau disebut juga eritropoiesis terjadi di sumsum merah yang terletak pada tulang belakang, sternum (tulang dada), tulang rusuk, tengkorak, tulang belikat, tulang panggul serta tulang-tulang anggota badan (kaki dan tangan).

Eritrosit ini memiliki waktu hidup yang relatif pendek. Hal ini disebabkan gangguan mekanis dan kondisi internal eritrosit itu sendiri. Tidak adanya inti menyebabkan eritrosit memiliki sejumlah keterbatasan. Eritrosit tidak mampu mensintesis protein untuk tumbuh, atau untuk memperbanyak diri. Eritrosit lama kelamaan akhirnya menjadi tua dan kehilangan fleksibilitasnya. Eritrosit menjadi kaku dan rapuh.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 700 mil dalam 120 hari, membran selnya rusak dan hal ini dideteksi oleh sel-sel fagosit dan selanjutnya eristrosit ditelan. Lalu eritrosit baru memasuki sirkulasi dengan kecepatan yang sebanding dengan eliminasinya. Sekitar 1 persen dari eritrosit yang bersirkulasi diganti setiap hari, dan sekitar 3 juta eritrosit baru memasuki sirkulasi setiap detik untuk menggantikan peran ”pendahulu–pendahulu eritrosit”. Pelajaran kedua dari eritrosit adalah ”Kerja keras dan kaderisasi/regenerasi”. Eritrosit dalam 1 menit mengalami sirkulasi dari jantung ke seluruh bagian tubuh hingga akhirnya kembali ke jantung. Bukan pekerjaan yang ringan bagi makhluk Alloh yang mungil ini, itu sama halnya kita diminta berlari mengelilingi stadion senayan sampai ”KO” :p. Dan kelelahan ini pastinya akan sampai pada puncak sehingga harus ada yang menggantikan. Seperti panglima perang yang syahid di atas kudanya sambil memegang panji, maka harus ada yang kembali menjunjung panji itu hingga perang usai dan kemenangan di genggaman. Dan proses regenerasi tidak hanya dikenal dalam dunia manusia (makro) saja, tapi juga dunia sel (mikro) dimana markas sumsum merah atas perintah sistem pengaturan dan tentunya kehendak Alloh menjadi basis pencetak generasi fresh eritrosit yang akan kembali menunaikan ”amanah tanpa pamrih”. Dan begitu seterusnya.. wallahu’alam

Referensi :
1. Catatan kuliah ”Hematologi” (mata kuliah pilihan Farmasi ITB)
2. Essential Hematology, karangan A.V. Hoffbrand
3. Dinamika Obat, Edisi kelima, karangan Ernst Mutschler

Tips Berjilbab

12:14 PM Posted In Edit This 0 Comments »

1. Berjilbablah dengan ikhlas untuk mendapatkan kenyamanan dan pahala ibadah dari Allah.

2. Sesuaikan model dan warna jilbab anda dengan suasana, aktifitas dan busana yang dikenakan.

3. Pilihlah jenis jilbab sesuai dengan cuaca, jika dalam keadaan panas pilih yang tipis dan yang agak tebal untuk cuaca sejuk dan dingin.

4. Untuk mendapatkan penampilan ceria, pilihlah warna atau corak yang terang.

5. Untuk kelihatan lebih anggun, gunakan jilbab yang berwarna lembut atau gelap.

6. Jika anda kesulitan memilih warna jilbab, pilihlah warna netral (hitam, putih, coklat).

7. Agar terlihat lebih menarik, variasikan jilbab anda dengan assesori jilbab, seperti bandana (bando), payet, bross dan lain-lain.

Jilbab Itu . .

12:13 PM Posted In Edit This 0 Comments »

- Jilbab yang benar, meneduhkan qalbu, pelindung diri, dan indah dilihat.

- Jilbab tak hanya menjadi hijab, namun berperan sebagai batas hasrat yang tersembunyi dalam rahasia kecantikan wanita.

- Jilbab itu bisa indah, cantik, modis, bahkan tidak bertentangan dengan trend fashion. Tapi juga lebih daripada sekedar etika berpakaian yang dianggap sesuai dengan ajaran agama.

- JILBAB = Jadi Indah Luar BiasA Bo!

- Jilbab adalah simbol dari wanita muslimah. Karena itu dia harus memahami makna dari simbol tersebut. Tidak hanya sebagai simbol semata, tetapi lebih dalam agar dia bisa semakin melekat dengan kemuslimahannya.

- Jilbab adalah keindahan. Meskipun dia menutupi keindahan apa yang ada didalamnya, tetapi sebenarnya jilbab lebih indah dari segalanya.

- Jilbab adalah keteduhan, karena dia berhasil membuat lawan jenis mengurung prasangka dan khayal yang akhirnya membuat hatinya semakin teduh.

- Jilbab adalah penutup. Maksudnya, menutup segala aurat. Pemakainya harus paham apa itu aurat agar jilbab bisa menutup dengan sempurna.

- Seperti pedang bagi samurai, begitulah jilbab sebagai jalan hidup bagi perempuan beriman.

Gadis dan Kesucian

12:12 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Pesan asma’ binti kharizah fazari r.a bahwa ia telah berkata kepada puterinya pada hari perkawinan anaknya,

Wahai anakku, kini engkau akan keluar dari sarang dimana engkau dibesarkan.
Engkau akan berpindah ke sebuah rumah dan hamparan yang belum engkau kenali, itulah suamimu.

Jadilah engkau tanah bagi suamimu ( dengan mentaati perintahnya) dan ia akan menjadi langit bagimu (tempat bernaung)

Jadilah engkau lantai, supaya ia dapat menjadi tiangnya.

Jangan engkau bebani dengan berbagai kesulitan, karena itu akan menyebabkan ia meninggalkanmu

Kalau ia mendekatimu, dekatilah ia dan jika ia menjauhimu, maka jauhilah ia dengan baik

Peliharalah benar benar suamimu, akan hidungnya, pendengarannya, matanya dan lain lain. Janganlah pula ia mendengar melainkan yang enak dan janganlah ia melihat melainkan yang indah saja darimu.

Kehidupan berumah tangga adalah amanah sebenarnya. Bukan sekedar perpaduan kebahagiaan semata, bahkan memedukan segalanya, sehingga kedua insane menyadari tanggung jawab masing masing sebagai suami istri

Taatilah suamimu dalam taqwamu terhadap Allah, janganlah sesekali engkau mendurhakai suamimu.

Ingatlah wahai putriku, sesungguhnya Rasulullah bersabda :
“aku lihat api neraka, tidak pernh aku lihat seperti hari ini, karena ada pemandangan dahsyat di dalamnya. Telah aku saksikan, bahwa kebanyakan ahli neraka adalah wanita.”

Rasulullah Saw ditanyai, “mengapa demikian wahai Rasulullah”?

Jawab Rasulullah saw. “wanita mengkufuri suaminya dan mengkufuri ihsannya. Jika engkau berbuat baik kepadanya seberapa banyak pun, dia masih belum rasa berpuas hati dan cukup.”

Janganlah engkau merasa sedih dengan berita berita tadi, siapkanlah dirimu, karena walaupun kebanyakan penghuni neraka adalah dari kalangan wanita, karena mereka dari golongan wanita yang jahat.

Namun masih ada ruang untuk wanita mendapat syurga
Jadilah wanita yang baik. Jadilah wanita yang mentaati perintah Allah dan suaminya.
Jadilah wanita yang menjadi ibu yang baik.

Meraih Cinta Ibu

12:11 PM Posted In Edit This 0 Comments »
“Bu, ada teman yang mau datang bersilaturahim dengan ibu. Kapan bu ada waktu”

Siang itu kuhampiri ibu yang sedang duduk menonton televisi. Ibu tak bereaksi apapun, seakan-akan tak mendengar dan merasakan kehadiranku.

“Bu, teman itu bermaksud datang melamar. Bagaimana kalau…”

“Ibu tak peduli dengan semua urusanmu. Kalau ada apa-apa hubungi saja kakek, biar kakek yang urus semuanya!” Dengan ketus ibu memotong pembicaraanku.

Tanganku yang baru saja kuletakkan di atas tangannya ditepiskannya dengan kasar.

“Tapi ibu kan orang tuaku satu-satunya, mau ngak mau ibu harus tahu urusanku ini. Lagi pula….”

Tak kulanjutkan ucapanku karena ibu telah beranjak pergi Begitu saja. Meski sudah kuduga ibu akan bersikap seperti ini, tapi tak urung air mataku jatuh juga.
Sore itu aku ke rumah kakek, bapaknya ibu. Selama ini beliaulah yang menopang ekonomi keluarga kami sejak bapak meninggal tujuh tahun lalu.
Mulanya kakek menolak. Alasannya aku baru saja menyelesaikan studiku dan belum mengamalkan ilmu yang kuperoleh selama empat tahun.

Malah kakek menawariku pekerjaan. Menjadi front officer di sebuah hotel berbintang milik seorang pengusaha yang kini menjadi orang nomor dua di republik ini. Kakek memang dekat dengan pejabat dan orang penting di daerah kami. Jadi, untuk urusan seperti ini bukanlah hal yang sulit baginya.

“Di sana kamu boleh kok berkerudung. Saya sudah bicara dengan Pak JK dan katanya hal itu bukan masalah,” bujuk kakek yang tahu kalau selama ini aku menolak pekerjaan yang mempersoalkan kerudungku.

Tawaran kakek itu kutolak dengan hati-hati. Sebelumnya aku ditawari teman kerja di bank konvensional. Sama seperti kakek, katanya aku boleh berkerudung. Tapi aku tahu, kalau pun dibolehkan pasti yang dimaksud bukan kerudung selebar yang kupakai sekarang. Apalagi saat ini diam-diam aku telah ber-niqab (bercadar-red) meski tak seorang pun di keluargaku yang tahu. Selain itu aku juga sadar, akan banyak pelanggaran syariat yang harus kulakukan jika menerima tawaran itu.

Tapi terus terang sempat terlintas juga kenikmatan yang akan kuperoleh bila mengiyakan tawaran-tawaran tersebut. Dengan materi yang kudapat aku bisa membantu meringankan beban kakek dan ibu. Apalagi aku masih punya delapan adik yang semuanya bersekolah, dan tentu saja masih sangat membutuhkan banyak biaya.

Dan yang paling penting, aku bisa kembali mendapatkan cinta ibu. Cinta yang hilang sejak aku memutuskan hijrah, setahun yang lalu. Ibu yang selama ini sangat hangat dan mencintaiku, sehingga sering membuat adik-adikku iri, telah berubah dingin dan sangat membenciku.

Mengingat semua itu air mataku kembali menetes. Ya Allah, hanya Engkau yang tahu betapa inginnya aku membahagiakan orang-orang yang sangat kucintai ini. Orang-orang yang paling berjasa dalam hidupku. Orang-orang yang memang sudah sepantasnya mendapatkan baktiku.

Tapi ya Allah, aku tak sanggup kalau harus kembali berkubang maksiat untuk memperoleh semua itu. Rasanya sudah cukup semua kemaksiatan yang kulakukan selama ini. Aku tak ingin kembali sesat setelah Engkau tunjukkan jalan-Mu yang lurus. Ya Allah, hanya Engkaulah tempatku mengadu dan bersandar.

“Sudahlah, kalau memang jodohnya biarkan saja. Daripada nanti jadi perawan tua, toh kita juga yang repot!” Nenek yang selalu mendukungku angkat bicara. Saat ini hanya beliaulah yang tidak berubah sikap. Malah diam-diam beliau sering memberiku uang, karena tahu kakek telah menghentikan bantuannya padaku.

Alhamdulillah, akhirnya kakek mau mengalah setelah sempat berdebat panjang dengan nenek. Tapi kemudian aku terhenyak ketika kakek menetapkan sejumlah uang yang menurutku cukup besar. Ya Allah, kalau memang ikhwan ini jodohku dan ia baik bagi diri dan agamaku, maka permudahkanlah urusan ini.

**

Pagi itu, tibalah hari yang sangat bersejarah dalam hidupku. Cuaca yang sejak malam bersahabat, mendadak mendung dan gelap. Sepertinya sebentar lagi turun hujan deras. Tapi gejala alam biasa itu rupanya dimaknai lain oleh sebagian keluargaku. Entah siapa yang memulai, beberapa orang kemudian berinisiatif membuang cabe ke atas genting.

“Biar hujannya tidak jadi turun!” begitu katanya ketika ditanyakan motifnya. Tapi yang bikin ksal ialah ketika salah seorang tante meminta (maaf) pakaian dalamku untuk dibuang ke genting. Katanya lebih ampuh dari cabe. Tentu saja aku menolak sambil menjelaskan kalau tak ada hubungannya antara pakaian dalam atau cabe dengan hujan.

Akhirnya, semua mengomel dengan kekerasanku. Apalagi tak lama kemudian hujan turun deras dibareng dengan angin kencang. Kami sampai sangat khawatir tenda-tenda akan roboh karenanya.

“Percuma, karena sudah terlambat membuangnya. Mestinya sebelum hujan gerimisnya turun.” Lamat-lamat kudengar suara tante menjawab pertanyan adikku.

Aku merasa curiga. Jangan-jangan telah terjadi sesuatu. Buru-buru kulongokkan kepalaku di jendela kamar. Di atas genting, kulihat beberapa biji cabe dan tiga lembar pakaian dalamku yang berhasil diambilnya tanpa sepengetahuanku, padahal sejak tante meminta aku telah mengunci lemari pakaianku.

Alhamdulillah hujan deras dan angin kencang berhenti kurang lebih setengah jam sebelum jadwal akad nkah. Di acara ini yang paling banyak berperan adalah teman-teman ikhwan dan akhwat LDK kampus. Selain karena ibu bersikeras tak ingin ikut campur, juga karena untuk pertama kalinya dalam keluargaku diadakan walimahan yang memisahkan antara mempelai wanita dan pria. Jadi, mereka belum tahu tata caranya.

Ada baiknya juga sikap keluar yang menyerahkan jalannya acara sepenuhnya padaku, meski suara suara sumbang tetap terdengar. Alhamdulillah, di walimahan ini tak ada musik maupun foto-foto. Semuanya berjalan sederhana dan sesuai syariat seperti keinginan kami.

Hampir sejam kemudian rombongan mempelai pria datang. Akad nikah pun segera dilaksanakan. Setelah itu kami pun dipertemukan. Hanya sebentar, karena keluarga suamiku memaksa masuk untuk melihatku. Suamiku hanya sempat meletakkan tangannya di dahiku sembari berdoa dan setelah itu bergegas keluar diikuti yang lainnya.
Aku pun bergerak keluar kamar. Dengan dituntun tante dan seorang akhwat aku menuju ke barisan orang tua untuk sungkeman. Ketika giliran ibu, beliau mendorong tubuhku sehingga aku hampir jatuh dibuatnya.

Aku menangis diperlakukan seperti itu. Kucoba mendekati ibu lagi, tapi teman yang melihat gelagat tidak baik segera menarikku sembari membisikkan agar aku sabar.
Aku pun dituntun untuk langsung menuju pelaminan. Dengan menahan air mata dan rasa sesak di dada, kupaksakan kakiku melangkah. Sikap ibu berlanjut dengan penolakannya menemuiku di pelaminan. Alhasil aku hanya berdua dengan nenek disana. Sore harinya, sat semua sibuk membereskan rumah, adik bungsuku datang menghampiriku. Dengan pelan ia menyampaikan pesan ibu. Katanya aku tak boleh lagi tinggal di rumah ini bila sudah menikah. Katanya, mulai sekarang aku bukan lagi tanggung jawab ibu karena sudah ada yang menanggungku.

“Iya aku tahu kok, bilang ke ibu secepatnya kami akan pindah,” jawabku berusaha bersikap biasa. Aku berusaha menahan gejolak hatiku yang tiba-tiba sesak, menyadari betapa bencinya ibu padaku, padahal sebelumnya akulah anak kesayangannya. Kehijrahanku telah membuat ibu berubah sangat drastis. Hanya dua hari kami berada di rumah ibu. Kemudian aku pun pindah ke rumah mertua. Disana aku disambut baik. Sangat baik malah. Maka mulailah aku berinteraksi dengan keluarga baruku, sambil belajar menyelami watak masing-masing dan senantiasa berusaha menjadi anggota keluarga yang baik.

Sementara ibu tetap dengan sikap dinginnya. Walaupun demikian aku tetap berusaha menyempatkan waktu mengunjunginya. Beliau lebih banyak diam, tapi pada suamiku sudah mau “membuka mulut”. Aku pun senantiasa berdoa agar Allah membuka hatinya dan menerimaku sehangat dulu lagi.

Sekitar dua tahun aku tinggal di rumah mertua. Suami yang seorang thalibul ‘ilmi mendapat tugas dakwah di daerah. Maka kami pun pindah menjalankan amanah yang baru pertama kalinya dibebankan pada suamiku.

Kini enam tahun telah berlalu, alhamdulillah sikap ibu telah membaik. Beliau kembali hangat karena kami telah membuktikan bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan hijab syar’i-ku. Salah satu penyebab sikap keras ibu selama ini, beliau takut dikucilkan para tetangga karena anaknya berbeda dari yang lainnya.

Alhamdulillah aku berhasil membuktikan pada para tetangga bahwa meski berhijab, aku dan suamiku senantiasa menjaga silaturrahim dengan mereka bila kami datang mengunjungi ibu. Malah kini mereka terkadang meminta nasehat dan menanyakan hal-hal yang masih menjadi tanda tanya tentang dakwah salaf ini.

Ya Allah, terima kasih atas semua nikmat yang telah Engkau anugerahkan pada kami. Berilah kami kekuatan dan kemampuan untuk terus mendakwahkan manhaj salaf ini agar mereka yang belum mengerti dapat paham dan mengamalkannya sebagai satu-satunya jalan untuk meraih ridha-Mu. Amin.

(Ummu Abdillah, Sulsel)

Ketika Islam Memelukku (2)

12:11 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Lalu kucoba membaringkan diri pada sebuah rel kereta yang sunyi. Pikiranku jika terlindas kereta, aku akan langsung mati tanpa merasakan sakit. Tetapi, apa boleh buat, keretanya malah lewat di jalur sebelah. Aku selamat. Pas kulihat, di rel sebelah itu ada seorang kakek yang mati terlindas. Tubuhnya hancur mengerikan. Aku jadi bergidik. Aku bergegas pulang dan nggak mau makan selama lima hari.

Jalan untuk bunuh diri terbuka lebar ketika sekolah kami mengadakan acara piknik ke air terjun. Enak juga kayak terjun bebas gitu! See you in hell, Steve! Aku sudah siap terjun, tetapi seseorang tiba-tiba mencolek bahuku. Dia Lina, seorang aktivis Rohis sekolahku yang berjilbab rapi. Dia saingan terberatku dalam meraih juara di sekolah. Tahu apa yang dia bilang padaku?

“Hati-hati, Wen, jangan terlalu dekat ke pinggir sungai. Sungai ini dalam. Kamu bisa nyangkut di batu-batu yang tajam itu. Kemarin, ada teman kakakku yang tersangkut saat ada acara di sini. Kasihan ia terluka berat. Hati-hati ya, Wen!”

Tanpa beban, ia tersenyum dan menepuk bahuku sekali lagi. Hangat. Seperti hangat matahari pagi. Tuhan, aku rindu rasa hangat itu. Berlari aku mengejar Lina. Aku ingin berbagi dengan dia!

Nah, itu dia. Ia sedang bersiap shalat Zhuhur dengan temen-teman yang lain. Shalat? Sudah berapa lama aku tidak mengerjakannya dengan sepenuh hati? Aku menangin melihat Lina dan beberapa teman melakukan shalat sunnah qabliyah Zhuhur. Tuhan, begitu indahnya. Begitu damainya. Tuhan, aku perlu mengadu pada-Mu!

Maka, aku pun berwudhu. Kubasuh anggota tubuhku dengan sepenuh hati. Sejuk. Damai. Indah. Lalu aku bergabung bersama mereka untuk shalat berjama’ah. Damai itu menyergapku begitu dalam. Aku serasa melayang dalam tarian dzikir yang indah. Aku merasa Tuhan sedang memelukku. Lebih hangat dari apa yang pernah kurasakan selama ini. Ya Allah, ampuni Wendy!

Selesai shalat, kuhampiri Lina. “Lin, ajari aku ber-islam lebih baik. Mau?” Lina memelukku hangat. “Selamat datang, Wendy. Ini Islam kita yang penuh keindahan.”

Maka, inilah aku sekarang. Wendy yang sudah kuliah tingkat dua di kedokteran dan masih bersahabat dengan Lina yang kuliah di arsitektur. Aku sudah berjilbab. Aku juga sedang berusaha terus mencari Islam. Menggali lebih dalam keindahan Islam. Tahukah kamu bahwa semakin dalam aku menggali Islam, aku makin merasakan keindahan itu? Aku makin cinta Islamku. Aku makin merasakan kesejukan dan kedamaian.

Aku merasa beruntung Allah memerintahku shalat minimal lima kali sehari. Gunanya agar aku selalu dekat dengan-Nya, bisa terus curhat pada-Nya, dan agar aku tidak putus asa. Hingga aku menemukan bahwa kebahagian kita adalah ketika kita berserah diri dan pasrah pada apapun ujian dari-Nya dan selalu berusaha lebih baik lagi. Indah sekali ketika kita ridha atas apa yang menimpa kita sambil terus berusaha dan berdo’a. Terima kasih, Allah, kini aku merasakan keselamatan meliputi hati dan jiwaku.

SELESAI.

Ketika Islam Memelukku (1)

12:11 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Sebut saja namaku Wendy. Aku hanyalah seorang remaja biasa. Orangtuaku adalah pegawai negeri sederhana pada sebuah instansi pemerintah. Usiaku baru sembilan belas tahun. Sejak kecil, aku yang merupakan selung dari empat bersaudara dididik dengan sederet kewajiban, termasuk kewajiban menjalankan syariat Islam.

Bayangkan saja, aku dan adik-adikku sudah sangat terbiasa dengan pukulan rotan dip aha jika kami terperangkap tidak shalat atau menunda-nundanya hingga di ujung waktu. Atau tak jarang kami dikurung di kamar mandi kalau ketahuan bolos mengaji.

Aku jadi membenci Islam. Mengapa Islam demikian keras pada pemeluknya? Mengapa begitu banyak kewajiban yang harus kami jalankan? Betapa irinya aku pada Siska, teman sekolahku yang hanya perlu waktu seminggu sekali untuk bertemu dengan Tuhannya. Atau juga Putu yang hanya sewaktu-waktu melakukan persembahyangan. Apalagi Meilan yang rumah ibadahnya dipenuhi dengan warna merah itu.

Aku juga jadi bertanya, jika benar Allah sayang padaku… mengapa ia kirimkan orangtua yang begitu galak dan tega memukuliku saat lalai dalam beragama? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berkumpul dalam diriku hingga aku dewasa. Bahkan aku mulai berani bertanya pada diriku sendiri, mengapa kita harus menghadap Allah lima kali sehari? Mengapa shalat mesti ada gerakan ini dan itu? Tapi pertanyaan itu hanya berani kesimpan di dalam hati. Mana mungkin aku bernai menanyakannya pada orangtuaku. Pasti mereka akan murka dan mengecap aku orang aneh.

Awalnya, aku merasa menjadi orang yang merdeka. Bayangin aja, aku nggak perlu tergopoh-gopoh mencari mushala untuk shalat, sementara aku lagi asyik main di mall, misalnya. Aku juga nggak perlu repot-repot bawa mukena jika ke sekolah. Aku bebeas, euy! Toh, aku masih bisa mencari pahala dengan berbuat baik pada sesame dan berlaku jujur, misalnya dengan berkeras untuk nggak nyontek.

Aku pun mulai jatuh cinta dan jadian dengan cowok idola di sekolah kami, namanya Steve. Dia beragama lain. Tetapi, buatku itu nggak masalah, toh kami sama-sama yakin bahwa kami masih punya Tuhan di hati kami.

Dan sesuatu telah terjadi! Seteve mulai ngelaba. Ada cewek baru pindahan dari sekolah lain. Namanya Anggi. Anaknya cantik dan gaul abis. Tentu saja, aku yang hanya anak sederhana ini nggak ada apa-apanya dibansing dia. Steve mulai bertingkah. Tak lama kemudian ia memutuskan hibungan kami. Maka, hancurlah aku. Prestasi belajarku yang semula selalu masuk 5 besar di sekolah turun meluncur. Aku kehilangan pegangan. Apalagi beberapa kali kami melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan oleh pasangan yang belum menikah. Dunaku gelap-gulita.

Dalam puncak putus asa, aku mencoba berbagai jalan untuk bunuh diri. Aku meminum racun serangga yang dicampur sprite, tetapi gagal karena telah diminum si Puspus, kucingku, yang mengakibatkan dia kejang-kejang sebelum meninggal. Melihat Puspus mati dengan cara mengenaskan, aku urung melanjutkan upaya itu.

Bersambung . .

Ikhwan GANTENG

12:11 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Lantas bagaimanakah seharusnya ikhwan selaku partner akhwat? Setidaknya ada tujuh point yang patut kita jadikan catatan dan tanamkan, yaitu GANTENG (Gesit, Atensi, No reason, Tanggap, Empati, Nahkoda, Gentle).

(G) Gesit dalam hal positif

(A) Atensi pada sesama

(N) No reason, demi menolong

(T) Tanggap dengan masalah

(E) Empati

(N) Nahkoda yang handal

(G) Gentle

Ikhwan ato Bakwan ??

12:08 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Oh.... Ikhwan
Apa bedanya dengan Marwan
Ali, Paijo atau Iwan
Oh ternyata hanya sebutan

Oh.... Ikhwan
Walaupun tidak rupawan
Alias modal tampang pas-pasan
Tetap saja tebar senyuman

Oh.... Ikhwan
Gayanya bisa ketebak & kelihatan
Jenggot melambai,baju koko dan
Sesekali komat-kamit sambil jalan

Oh.... Ikhwan
Ketemunya nggak tau kapan
Ketika di masjid, kampus atau sekolahan
Mungkin juga lagi nyari sampingan
Nggak taunya buat biaya walimahan :)

Oh.... Ikhwan
Ngomonginnya masalah aksi dan kepartaian
Juga Liqo'an and hapalan
Kata orang "Nggak ada bahasan yang lain, wan ?"

Oh.... Ikhwan
Anehnya kalo lagi jalan
Ngukurin tanah apa ngitung lantai sih, wan?
Oh..... ternyata dia jaga pandangan !!!

Ikhwan... Ikhwan...
Lucunya kalo akhwat sedang berpapasan
Langsung minggir! , acuh tak acuh kaya' musuhan
(Gubrak...!!!!! apaan tuh, wan?)
Eh.... dia jatuh, kagak ngeliat ada selokan :))

Oh.... Ikhwan, apa semuanya begitu, wan ?
Ada nggak yang masih tebar pesona & jelalatan ?
Berarti itu bukan ikhwan, (kan cuma sebutan ?!!)
Nah para akhwat, hati-hati mungkin dia nyari
pasangan

Film Laskar Pelangi

2:57 PM Edit This 0 Comments »

Tanggal 25 September ini, salah satu film yang paling ditunggu di Indonesia ini akan segera muncul dan diputar di bioskop-bioskop, Tanggal tayang menjelang hari raya Idul Fitri ini tampaknya akan dijadikan titik tolak baru pola pemutaran perdana movie di Indonesia. Ingat masa jaya film komedi Warkop yang selalu premiere di hari lebaran? Itu adalah masa film Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan berhasil menjadikan lebaran sebagai hari menonton bersama keluarga di bioskop. Dengan antusiasme yang begitu tinggi dari berbagai pihak, termasuk anak dan istri saya untuk menonton film ini, tampaknya kecil kemungkinan film ini tidak meledak. Anda sudah siap mengantri tiket?

Laskar Pelangi (2008) adalah sebuah film garapan sutradara Riri Riza yang dirilis pada 25 September 2008, pada saat libur Lebaran. Film Laskar Pelangi merupakan adaptasi dari buku Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Skenarionya ditulis oleh Salman Aristo yang juga menulis naskah film Ayat-Ayat Cinta dibantu oleh Riri Riza dan Mira Lesmana.

Untuk mencari pemeran tokoh-tokoh anggota Laskar Pelangi, Riri Riza melakukan casting di daerah Belitung dengan menggunakan pemeran-pemeran lokal dalam pembuatan film. Film ini juga diambil di lokasi yang sama, Pulau Belitung. Film ini memadukan 12 aktor Indonesia yang dikenal dengan kemampuan akting mereka dengan 12 anak-anak Belitung asli yang bertalenta akting.

Sinopsis :
Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini Theo) dan Pak Harfan (Ikranegara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.

Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke-10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan.

Lima tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke-10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.

Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kehilangan sosok yang mereka cintai. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?

Film ini dipenuhi kisah tentang tantangan kalangan pinggiran, dan kisah penuh haru tentang perjuangan hidup menggapai mimpi, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia.

Soundtrack :
Soundtrack film ini diproduseri oleh Mira Lesmana dengan lagu utama Laskar Pelangi yang dibawakan oleh grup band Nidji. Sedangkan lagu lainnya di bawakan oleh Sherina, Netral, Gita Gutawa, Ipang, Meng Float, Garasi, Gugun & The Bluesbug dan satu lagu yang ditampilkan dalam film “Bunga Seroja” yang dinyanyikan oleh Veris Yamarno yang memerankan tokoh Mahar. Daftar lagu:

* Laskar Pelangi oleh Nidji
* Ku Bahagia oleh Sherina
* Lintang oleh Netral
* Tak Perlu Keliling Dunia oleh Gita Gutawa
* Sahabat Kecil oleh Ipang
* Waltz Musim Pelangi oleh Meng Float
* Sahabat oleh Garasi
* Mengejar Harapan oleh Gugun & The Bluesbug
* Bunga Seroja oleh Veris Yamarno a.k.a, Mahar & Mara Karma


Berikut beberapa foto-foto dari film ini yang dikeluarkan resmi oleh produser film, serta trailer dari film Laskar Pelangi The Movie yang bisa langsung anda saksikan di YouTube. Situs resmi yang canggih juga telah disiapkan dengan format ala film Hollywood di www.laskarpelangithemovie.com. Mau menunggu versi bajakan? Tampaknya tidak saya sarankan untuk melakukannya. Belajar dari film Ayat-Ayat Cinta yang juga ditunggu banyak orang, hingga beberapa minggu setelah pemutarannya di bioskop, tidak muncul sama sekali versi film bajakan yang "bersih". Banyak yang beredar, namun semua versi handycam yang diambil dalam bioskop. Besar kemungkinan produser berhasil menjaga ketat versi digital aslinya untuk tidak keluar ke masyarakat hingga versi DVD dikeluarkan nanti. Saya yakin inilah yang akan terjadi dengan film Laskar Pelangi. Jadi, bersiaplah berangkat ke bioskop bersama keluarga di hari lebaran nanti, jadikan antri tiket sebagai kegiatan yang bisa dinikmati dan nikmati filmnya yang kalau lihat dari trailernya, bakalan bagus sekali dan dijamin menguras air mata...









Info lain, film ini didukung oleh Pertamina Foundation? Maksudnya disokong dana? Bagus juga... Kemudian produser salah satunya adalah Mizan Production? Wah, Mizan terjun dari dunia buku ke film? Pertanda positif nih... Sutradara Riri Reza, ini juga jaminan film bagus ya?